Tuesday, May 11, 2010

Diabetes Mellitus / Kencing Manis

Diabetes Mellitus atau biasanya disingkat diabet saja adalah suatu penyakit atau keadaan di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal. Karena dalam urine penderita kadar gulanya juga lebih tinggi dari normal, maka istilah populer dalam masyarakat adalah penyakit "kencing manis".

Berapakah kadar gula darah yang normal ?
Kadar gula darah biasanya diukur dalam keadaan puasa (8-10 jam tidak makan/minum manis, hanya dibenarkan minum air putih saja) yaitu sekitar 70-120 mg/dL.

Bila kadar gula darah lebih tinggi dari itu maka ada kemungkinan orang tersebut menderita diabet. Bila kadar gula darah puasa sekitar 120-150 mg/dL, biasanya dikatagorikan ringan, 160-200 mg/dL sedang, 200-300 mg/dL agak berat dan seterusnya. Pembagian ini sifatnya "arbitrary" atau tidak mutlak. Kadar gula darah 2 jam setelah makan bagi bukan penderita diharapkan di bawah 140 mg/dL. Karena itu bila kadar gula darah "sewaktu" sekitar 140 mg/dL sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulang sewaktu puasa.

Berapa macamkah Diabetes Mellitus ?
Secara garis besar ada 2 macam yakni tipe I dan tipe II.
Diabet tipe I disebut juga Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), di mana penderita mengalami gangguan pada produksi hormon insulin oleh suatu bagian dari limpa. Hormon insulin ini membantu masuknya gula darah ke dalam sel. Akibat dari kurangnya hormon insulin yang beredar dalam darah adalah :

• Gula darah tidak masuk ke dalam sel sehingga sel kekurangan zat gula. Zat gula dibutuhkan untuk dipecah menjadi energi/tenaga. Akibatnya penderita merasa lemas karena tenaga yang harus dihasilkannya kurang dari yang dibutuhkan.
• Kadar gula darah tinggi karena gula darah tidak masuk/terserap ke dalam sel.
• Waktu darah melalui ginjal, sebagian gula darah akan "bocor" ke air kencing/urine sehingga kadar gula dalam air kencing tinggi (bisa di tes dari kemampuan reduksinya)

Diabet tipe I
Umumnya mulai kena pada usia kurang dari 40 tahun bahkan bisa terjadi pada waktu masih kanak-kanak. Penderita diabet tipe I ini "harus" di bawah pengawasan dokter dan menggunakan insulin (disuntikkan) untuk membantu tubuh mengatur zat gula.

Diabet tipe II
Disebut juga Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM), di mana penderita tidak kekurangan insulin, tetapi ada resistensi dari sel otot maupun sel jaringan lemak untuk dimasuki gula darah. Dengan demikian kadar gula darah juga cukup tinggi, akibat dari :

• Gula darah yang masuk ke dalam sel kurang dari yang seharusnya sehingga sel kekurangan zat gula yang merupakan sumber energi utama
• Kadar gula darah tinggi karena gula darah kurang terserap ke dalam sel
• Kadar gula dalam urine lebih tinggi dari normal karena sebagian zat gula "bocor" ke dalam urine

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tipe I sekitar 10-20 %, sedangkan tipe II sekitar 80-90 % seluruh penderita diabet.
Makanan bagi Penderita Diabet
Diabet Tipe I
Diabet tipe I ini dalam tubuhnya kurang/tidak ada hormon insulin. Karena itu bagi penderita diabet tipe I harus dimasukkan insulin ke dalam tubuh. Insulin adalah suatu protein sehingga tidak bisa diberikan per oral (melalui mulut) tetapi harus disuntikkan. Karena itu penderita diabet tipe I ini mutlak harus dibawah pengawasan seorang dokter ahli.
Injeksi insulin biasanya diberikan sebelum makan pagi, sebelum makan siang dan sebelum makan malam.

Persyaratan pengaturan makanan bagi penderita diabet tipe I adalah sebagai berikut :

• Makan 3x (pagi, siang, malam) dan 2x snack diantaranya (makanan terbagi rata untuk seluruh hari)
• Setiap kali makan sebaiknya sumber energinya terdiri dari 50-60 %dari zat pati, 10-20 % dari protein dan 25 % dari lemak. Hal ini bisa dicapai bila menu terdiri dari makanan pokok (nasi, roti, kentang dsb), lauk (daging, ikan, tahu, tempe, telur), sayur dan buah
• Berat badan dipertahankan tetap normal
• Karena bagi penderita diabet tipe I ini disuntik insulin maka waktu makannya harus disesuaikan dengan berapa lama setelah penyuntikan (biasanya 30 menit setelah penyuntikan)
• Olahraga ringan perlu bagi penderita diabet tipe I (hati-hati : olahraga berat mneyebabkan hypoglicemia)

Diabet tipe II
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa diabet tipe II ini tidak disebabkan kekurangan insulin tetapi resistensi sel untuk dimasuki gula darah.
Ciri-cirinya antara lain :

• Mulai menderita pada usia > 40 tahun
• Berat badan biasanya lebih tinggi dari normal (tidak selalu demikian)
• Gula darah dapat dikendalikan dengan diet + olah raga

Diet bagi penderita diabet tipe II ini dimulai dari rendah kalori, misalnya 750 Kalori/hari, dibagi dalam 3 kali makan sehingga setiap kali makan sekitar 250 Kalori.

Diet serendah ini hanya beberapa hari saja kemudian ditingkatkan menjadi sekitar 1200 Kalori dibagi 3, misalnya pagi 300 Kalori, siang 450 Kalori dan malam 450 Kalori. Hindari penggunaan gula. Jenis karbohidrat berpengaruh pada perubahan kadar gula darah dan disebut ‘glicemic index’ dari makan tersebut. Makin rendah nilai ‘glicemic index’ makin rendah kenaikan gula darah setelah makan makanan tersebut.

Nilai ‘glicemic index’ sebagai berikut:

Fruktosa (contohnya madu) 20, Selai 51, Susu 34, Roti/nasi 69, Es krim 36 , Kentang(baru) 70, Jus orange 46, wortel 92, Spaghethi 50 dan Gula 100

Serat makanan juga sangat berpengaruh utnuk menahan meningkatnya gula darah. Kandungan serat berbagai bahan makanan sebagai berikut: Tempe 13%, Bayam 6%, Nangka muda 11%, Kacang panjang 6%, Pisang raja sereh 8%, Beras 3-4%, Sawo 7%, Daging/ikan /telur 0% dan Ubi jalar 7%

Karena itu dianjurkan memperbanyak makanan berserat untuk mengendalikan kadar gula darah
Perlu olahraga secara teratur karena sel yang terbentuk akan lebih akses untuk zat gula.

Mengapa Penderita Diabetes Berat Napasnya Berbau Asam ?

Bau asam disebabkan aseton yang menguap bersama pengeluaran udara waktu pernapasan. Aseton berasal dari penggunaan lemak yang berlebihan sebagai sumber energi. Penggunaan lemak ini karena sel kekurangan zat gula sebagai sumber energi.

Gejala Apa yang Timbul bagi Penderita Diabet yang Cukup Berat
Ada tiga gejala yang umumnya dirasakan:

• Polyphagie - perasaan lapar terus menerus
• Polydipsi - perasaan haus terus menerus
• Polyuri - banyak buang air kecil (waktu malam bisa 5 - 10 kali)

Komplikasi dari diabet antara lain:

• Sakit ginjal
• Sakit paru
• Sakit jantung
• Darah tinggi
• Katarak (kebutaan karena lensa mata tertutup selaput yang tidak tembus cahaya)
• Borok menahun (biasanya di kaki), kalau tidak bisa disembuhkan, sebagian kaki perlu dipotong
Komplikasi tersebut bisa dicegah kalau diabet dalam keadaan ‘terkontrol’

Apakah hypoglikemia (gula darah terlalu rendah) juga berbahaya ?
Ya, hypoglikemia juga berbahaya.

Gejala-gejalanya:

• Nervous
• Lemas
• Berkeringat
• Napas pendek
• Pandangan kabur
• Kepala agak pusing

Bila terasa gejala-gejala tersebut sebaiknya segera makan/minum yang mengandung gula/permen manis, dsb.

No comments:

Post a Comment